Pacitan Klik9.id - Indonesia merupakan negara plural dalam kebudayaan.Sehingga sebagai negara bhineka tunggal ika yang mempunyai budaya dan suku bangsa yang berbeda, hidup rukun berdampingan. Hal tersebut inilah yang membuat NKRI ini kokoh dan yang tetap bersatu sampai saat ini.
Diusianya yang ke 79 ini, Republik Indonesia tetap menjamin rakyatnya dalam berkehidupan sosial.Perbedaan Agama, ras, budaya dan adat istiadat tidaklah membuat masyarakat Indonesia pecah, justru dengan keberagaman suku bangsa ini Indonesia menjadi negara yang madani menganut faham Pancasila.
Tepat diusianya yang ke 79 ini, replika dan penjelmaan adad budaya tercurahkan dalam rangka peringatan HUT RI ke 79.PPHBN desa Ngadirejan kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan Jawa Timur, menyelenggarakan berbagai acara guna memeriahkan Hari Merdeka ke 79 RI."Kita apresiasi kepada PPHBN dan seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kita ingin ikut berperan dalam menumbuhkan rasa patriotik dan rasa nasionalis kepada seluruh masyarakat. Melalui kegiatan ini rasa persatuan dan kesatuan muncul dari berbagai Dusun dan lembaga peserta karnaval Santai ini."kata Amat Suhadi kepala desa Ngadirejan Kecamatan Pringkuku, Minggu 18/08/2024.
Tepat pukul 08.20 wib rombongan dan arak arakan pawai sehat ini diberangkatkan. Ribuan peserta tumpah ruah dan ambil bagian dalam kegiatan tersebut, Dusun, lembaga pendidikan, ormas dan sebagainya ikut berpartisipasi.
Ada perserta yang menyita perhatian Panitia PPHBN dan masyarakat yang menyaksikan pawai tersebut. Sepanjang jalan ribuan pasang mata tertuju pada peserta pawai yang mengenakan berbagai atribut budaya dan adad istiadat. "Dengan kegiatan ini, PPHBN desa Ngadirejan kecamatan Pringkuku ingingingkan kepada seluruh masyarakat betapa pentingnya persatuan dan kesatuan. Pola hidup berbudaya dengan segala keragamanya merupakan contoh yang patut kita teladani.Selamat HUT RI ke 79 RI Nusantara Baru Indonesia Maju"kata Prayitno ketua PPHBN desa Ngadirejan pada awak media setelah acara pemberangkatan peserta pawai santai.
Pun demikian kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat Ngadirejan ini ada peserta yang unik, pasukan penyihir dan penggendam dengan kostum lengkap sempat menghampiri kepala desa Ngadirejan untuk cium tangan."Wah ini kejadian langka, ada penyihir sungkem dengan kepala desa"kata Hadi Katmanto kepala Dusun Krajan disela sela perjalanan pawai santai , Sabtu 18/08/2024.(Addy MG)
0 Komentar