Pacitan Klik9.id.Merebaknya berita di media on line beberapa saat yang lalu, membuat tidak nyaman pihak RSUD dr. Darsono Pacitan. Berita yang seakan menyudutkan pihak managemen RSUD dr. Darsono Pacitan.Dalam berita itu disebutkan pihak RSUD dr. Darsono mempersulit para pasien dalam mengambil obat. Sehingga menimbulkan tudingan miring terkait layanan yang berlaku di RSUD dr.Darsono tersebut.
Proses pengambilan obat yang terkesan ribet tersebut disampaikan oleh salah satu pasien yang menderita stroke yang diantar salah satu anggota keluarganya. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa pasien harus datang sendiri untuk mengambil obat.
Pernyataan sepihak dari keluarga pasien tersebut seharusnya tidak ditelan mentah mentah sehingga tidak menimbulkan fitnah atau rumor yang kurang baik, 'Pihak managemen RSUD dr. Darsono tidak pernah mempersulit pasien dalam pelayanan kesehatan. Mulai dari administrasi hingga perlakuan yang penuh dengan hati. Memang dalam pengambilan obat tidak serta merta datang kemudian di beri obat. Namun perlu proses. Karena peracikan obat perlu ketelitian. Apa lagi dikatakan pasien harus datang sendiri. Saya tegaskan itu tidak benar. Seharusnya pihak penulis berita konfirmasi dan klarifikasi dulu dengan pihak RSUD dr. Darsono biar ada keseimbangan informasi. Kalaupun pasien itu harus datang sendiri dan harus fingerprint/sidik jari itu memang prosedur yang harus dilakukan. Namun bisa juga pasien itu menunjuk keluarganya untuk mengambil obat tetapi ada prosedur yang dilalui." ujar dr. Johan TP kepala tata usaha RSUD. dr. Darsono Pacitan 20/02/2024.
Dalam pantauan media LN. 99 , pelayanan yang berada di instalasi rawat jalan dan di instalasi obat, sebenarnya baik baik saja. Antrian juga tidak terlalu menumpuk, kalaupun terjadi penumpukan pasien yang akan berobat di instalasi rawat jalan hanya karena teknis saja. Atau mungkin hanya di beberapa poli saja.
Ketentuan untuk pengambilan obat pagi pasien yang tidak bisa mengambil obat sendiri sebenarnya bisa dilakukan dengan surat kuasa atau surat keterangan dari BPJS ataupun dari fasilitas kesehatan yang berada di wilayah. Untuk itu masyarakat harus faham betul dengan turan yang berlaku, "Kami berharap masyarakat faham dengan aturan yang berlaku, karena pemberian obat harus sesuai dengan dosisnya jangan sampai obat diberikan dan dikonsumsi malah membuat pasien lebih terpuruk, sekali lagi saya sampaikan tidak mungkin RSUD dr. Darsono berbuat yang tidak manusiawi,bahkan pihak RSUD dr. Darsono juga membuka layanan pengantaran obat sampai rumah pasien, ini juga harapan bapak Bupati Indrata Nur Bayuaji yang berharap masyarakat lebih sejahtera, dan kesehatan adalah salah satu indikator kesejahteraan tersebut "pungkas dr. Johan TP melalui sambungan medsosnya.
Keberadaa RSUD dr. Darsono yang saat ini terus meningkatan pelayanan patutlah diacungi jempol. Selain kartu jaminan sehat dan BPJS juga berbagai akses kesehatan yang bisa diajukan sebagai jaminan dari pihak keluarga pasien. RSUD dr. Darsono juga menyediakan bantuan biaya kesehatan yang bersumber pada bansos Gubernur Jawa Timur dan bansos dari Bupati Pacitan. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh jauh berobat ke luar wilayah Kabupaten Pacitan. Bahkan saat ini RSUD dr.Darsono terus menambah gedung baru guna meningkatkan pelayanan. (Sus)
Pewarta : Biro Pacitan
Editor Gandul Asmoro.
0 Komentar